Gejala dan Penyebab Bintitan Pada Anak Yang Harus Diwaspadai

Remont Kv – Bintitan adalah infeksi kelopak mata yang ditandai dengan munculnya benjolan merah yang menyakitkan berisi nanah. Bintitan terlihat seperti jerawat atau bisul karena memiliki bintik-bintik keputihan atau kekuningan.

Hordeolum, istilah medis untuk bintitan, dapat muncul di bagian atas, bawah, dalam, luar, atau tepi kelopak mata anak. Bintitan dapat menyebabkan berbagai tingkat pembengkakan, nyeri, dan kemerahan, tidak hanya di kelopak mata, tetapi juga di jaringan pipi di sekitarnya. Biasanya bintitan hanya muncul di satu kelopak mata.

Akibatnya, pembengkakan akan terlihat jelas di salah satu mata anak Anda. Namun, bintil juga bisa muncul di kedua kelopak mata secara bersamaan. Bintitan pasti bisa membuat anak rewel karena merasa ada yang mengganjal di matanya. Tidak perlu panik. Karena bintil biasanya hilang dengan sendirinya, ketika nanah dari bintil sudah terkuras.

Oleh karena itu, jangan biarkan anak Anda menggosok atau menggaruk matanya karena ini hanya akan memperparah bintitannya.

Gejala Bintitan Pada Anak

Ketika tembel muncul di mata anak Anda, Anda mungkin berpikir itu adalah sesuatu yang serius dan bukan tembel. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui tanda atau gejala bintitan pada anak sebagai berikut.

1. Benjolan merah di kelopak mata

Ini adalah tanda tembel yang paling umum. Saat anak mengalami bintil, tanda pertama yang terlihat adalah benjolan merah di kelopak mata. Benjolan tersebut biasanya berisi nanah yang akan keluar setelah beberapa hari.

2. Kelopak mata bengkak

Setelah munculnya benjolan merah, biasanya terjadi pembengkakan pada kelopak mata anak. Pembengkakan dapat membuat mata anak tidak nyaman.

3. Sakit di sekitar kelopak mata

Benjolan dan pembengkakan yang terjadi membuat area sekitar kelopak mata terasa nyeri. Saat rasa sakit terjadi, tentunya anak Anda akan merasakan sakit dan mungkin akan menangis. Rasa sakit bisa membuat anak menjadi pemarah.

4. Keropeng terbentuk di sekitar kelopak mata

Saat bintil, di sekitar kelopak mata anak akan berkerak atau bersisik. Hal ini menunjukkan adanya infeksi yang terjadi pada kelopak mata anak. Anda perlu memberi tahu anak itu untuk tidak menggosok kelopak matanya untuk menghindari rasa sakit yang parah. Oleh karena itu, jangan biarkan anak Anda menggosok atau menggaruk matanya, karena ini hanya akan memperburuk bintilnya.

5. Mata berair

Saat bintitan terjadi, mata anak mudah sobek atau sobek. Karena kondisi mata yang merah, bengkak dan gatal akan menyebabkan keluarnya air mata.

Bintitan pada anak-anak sebenarnya bukanlah kondisi yang serius karena dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika kondisi bintil adalah sebagai berikut, Anda harus segera mencari pertolongan medis:

  • Bintitan tidak membaik setelah lebih dari dua hari.
  • Kemerahan dan pembengkakan meluas di luar kelopak mata, bahkan ke bagian lain dari wajah, seperti pipi.
  • Mata anak laki-laki itu sakit dan rasa sakitnya sangat hebat.
  • Bintitan disertai dengan sakit kepala, demam atau kehilangan nafsu makan.
  • Nanah terus keluar.
  • Penglihatan anak terganggu.

Penyebab bintitan pada anak

Bintitan pada anak disebabkan oleh infeksi akibat penyumbatan kelenjar sebaceous di kelopak mata. Kelopak mata memiliki banyak kelenjar sebaceous yang membantu menjaga mata tetap lembab.

Kelenjar ini bisa tersumbat oleh sel kulit mati dan bakteri. Akibatnya, minyak menumpuk di kelenjar dan tidak bisa keluar. Dengan demikian, massa muncul di kelopak mata atas atau bawah, yang menjadi merah dan bengkak karena infeksi. Tak hanya itu, tembel juga bisa membuat mata tiba-tiba perih dan berair.

Bakteri stafilokokus adalah bakteri yang menyebabkan infeksi ini. Bakteri ini sering ditemukan di hidung. Jika Anda menyentuh lendir di hidung dan kemudian menyentuh mata Anda tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, anak Anda mungkin terkena infeksi bakteri staph pada kelopak mata.

Anda harus memperhatikan tanda atau gejala bintil pada anak Anda sebelum pergi ke dokter.

Sumber:

https://www.kacamataion.com/